Cinta Dua Dunia (Love Between Two Worlds)

Gianna Danielle Hartono (Gia), seorang mahasiswi hukum berusia 21 tahun sering menghadiri misa di sebuah paroki kota. Kehadirannya yang rutin membuatnya mengenal Noah Gabriel, seorang diakon berusia 24 tahun yang sedang menjalani orientasi sebelum ditahbiskan sebagai pastor. Gia tidak tahu bahwa Noah adalah seorang diakon baginya, Noah hanyalah seorang pria muda yang memikat dengan kebaikan hati dan perhatian tulusnya. Kedekatan mereka berlanjut hingga tumbuh dan hampir saja menjalani hubungan romantis. Namun, ketika Noah harus memilih jalannya sebagai calon pastor, Noah terpaksa memberitahu Gia kalau dirinya seorang diakon, dengan berat hati Gia menangis sehingga dia tidak datang ke tahbisan Noah karena dia masih sedih.

Waktu berlalu, dan Gia melanjutkan hidupnya. Setelah lulus, dia bekerja sebagai advokat hukum dan bertemu dengan Kevin Garcia, seorang pengusaha sukses keturunan Filipina-Indonesia yang sejak awal menyukainya. Awalnya Kevin tidak setuju dengan hubungan masa lalu Gia dan Noah, karena ia tahu Noah terikat pada hidup selibat. Kevin akhirnya melamar Gia, dan mereka menikah.

Tanpa disangka, Noah yang kini telah ditahbiskan sebagai pastor, mendapatkan tugas untuk memimpin pemberkatan pernikahan Gia dan Kevin. Perasaan lama yang sempat terkubur kembali menghampiri keduanya, tetapi Noah menjalankan tugasnya dengan profesional dan penuh keikhlasan.

Beberapa tahun kemudian, Gia dan Kevin dikaruniai seorang putra, Kevin Sebastian Junior. Untuk pembaptisan putranya, Gia kembali bertemu dengan Pastor Noah, yang juga ditugaskan untuk memimpin sakramen itu. Setelah upacara, Gia mengucapkan terima kasih kepada Noah karena telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya, dari pernikahan hingga pembaptisan anaknya. Meski cinta mereka tak bersatu, Gia dan Noah saling mendoakan kebahagiaan dalam peran baru masing-masing: Gia sebagai seorang istri dan ibu, dan Noah sebagai seorang pastor yang setia pada panggilannya.

Cerita ini mengisahkan tentang cinta, pengorbanan, dan panggilan hidup yang penuh makna, di mana setiap pilihan membawa kedamaian dan harapan di hati mereka.

[Bahasa Inggris]
Gianna Danielle Hartono (Gia), a 21-year-old law student, often attended Mass at a parish in the city. Her regular presence eventually brought her into acquaintance with Noah Gabriel, a 24-year-old deacon undergoing orientation before his ordination as a priest. Unaware of Noah’s true role, Gia simply saw him as a kindhearted young man whose warmth and sincerity captivated her.

As time went by, their closeness deepened, and they almost entered a romantic relationship. But when the moment came for Noah to fully embrace his path toward priesthood, he was forced to reveal the truth to Gia that he was a deacon and had chosen a life of celibacy. Heartbroken, Gia wept and decided not to attend his ordination, still grieving the love that could never be.

Time passed, and Gia moved on. After graduating, she became a legal advocate and met Kevin Garcia, a successful Filipino-Indonesian businessman who had admired her from the start. Initially, Kevin struggled to accept Gia’s past with Noah, especially knowing that Noah had taken vows of celibacy. But his love for Gia prevailed, and eventually, he proposed. Gia accepted, and they married.

Unexpectedly, Noah now ordained as a priest was assigned to officiate Gia and Kevin’s wedding. Old feelings quietly resurfaced for both of them, but Father Noah carried out the ceremony with grace and heartfelt sincerity.

Years later, Gia and Kevin were blessed with a son, Kevin Sebastian Junior. When it came time for his baptism, Gia once again crossed paths with Father Noah, who had been assigned to administer the sacrament. After the ceremony, Gia sincerely thanked Noah for being a meaningful part of her journey from her wedding day to her child’s baptism. Though their love never blossomed into a shared life, Gia and Noah silently prayed for one another’s happiness in the roles they had embraced: Gia as a devoted wife and mother, and Noah as a faithful servant of his calling.

This is a story of love, sacrifice, and divine purpose where every choice, though difficult, led them both to peace and hope in their hearts.

Komentar