- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Masih ingatkah ajang perhelatan olahraga Se-Asia yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang 5 tahun yang lalu. Ya, Asian Games 2018 dan selanjutnya akan ada Asian Games 2022 di Hangzhou, China tetapi ditunda tahun lalu karena masih pandemi Covid-19, ajang pesta olahraga se-Asia akan dimulai pada tanggal 23 September sampai 8 Oktober 2023. Hari ini kita akan membahas Asian Games dan sejarahnya.
Pesta Olahraga Asia (bahasa Inggris: Asian Games atau Asiad) adalah ajang multi-olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali, dengan atlet-atlet dari seluruh Asia dan diselenggarakan oleh Dewan Olimpiade Asia.
Sejarah
Pesta Olahraga Kejuaraan Timur Jauh
Asian Games awalnya merupakan ajang olahraga di Asia kecil. Pesta Olahraga Kejuaraan Timur Jauh diadakan untuk menunjukkan kesatuan dan kerja sama antar tiga negara, yaitu Kerajaan Jepang, Kepulauan Filipina, dan Republik Tiongkok. Pesta Olahraga Kejuaraan Timur Jauh pertama diadakan di Manila pada tahun 1913. Negara Asia lainnya berpartisipasi setelah diselenggarakan. Pesta Olahraga Kejuaraan Timur Jauh dihentikan pada tahun 1938 ketika Jepang menyerbu Tiongkok dan aneksasi terhadap Filipina terjadi yang menjadi pemicu perluasan Perang Dunia II ke wilayah Pasifik.
Masa Pembentukan
Setelah Perang Dunia II, sejumlah negara di Asia menerima kemerdekaannya. Negara-negara baru tersebut menginginkan sebuah kompetisi yang baru di mana kekuasaan Asia tidak ditunjukkan dengan kekerasan dan kekuatan Asian diperkuat oleh saling pengertian. Pada Agustus 1948, pada saat Olimpiade di London, perwakilan India, Guru Dutt Sondhi mengusulkan kepada para pemimpin kontingen dari negara-negara Asia untuk mengadakan Asian Games. Seluruh perwakilan tersebut menyetujui pembentukan Federasi Atletik Asia. Panitia persiapan dibentuk untuk membuat rancangan piagam untuk federasi atletik amatir Asia. Pada Februari 1949, federasi atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama Federasi Pesta Olahraga Asia (Asian Games Federation). Dan menyepakati untuk mengadakan Asian Games pertama pada 1951 di New Delhi, ibu kota India. Mereka sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
Gejolak, Reorganisasi, Ekspansi
Pada 1962, Federasi mengalami perselisihan atas diikutsertakannya Taiwan dan Israel. Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games menentang keikutsertaan Taiwan dan Israel. Pada tahun 1970, Korea Selatan membatalkan rencananya untuk menjadi tuan rumah Asian Games yang disebabkan karena ancaman keamanan dari Korea Utara, dan penyelenggaraan Asian Games dipindahkan ke Bangkok dengan pendanaan dari Korea Selatan. Pada tahun 1973, Federasi mengalami perselisihan kembali setelah Amerika Serikat dan negara-negara lainnya mengakui keberadaan Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara Arab menentang keterlibatan Israel. Pada tahun 1977, Pakistan membatalkan rencananya sebagai tuan rumah Asian Games karena konflik yang terjadi antara Bangladesh dan Pakistan. Thailand menawarkan bantuan dan Asian Games diadakan di Bangkok.
Setelah beberapa penyelenggaraan Asian Games, Komite Olimpiade negara-negara Asia memutuskan untuk merevisi konstitusi Federasi Asian Games. Sebuah asosiasi baru, yang bernama Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia atau OCA) dibentuk. India sudah ditetapkan sebagai tuan rumah pada tahun 1982 dan OCA memutuskan untuk tidak mengubah jadwal yang sudah ada. OCA resmi mengawasi penyelenggaraan Asian Games mulai dari tahun 1986 pada Asian Games di Korea Selatan.
Pada tahun 1994, berbeda dengan negara-negara lainnya, OCA mengakui negara-negara pecahan Uni Soviet, Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Tajikistan.
Asian Games Musim Panas adalah ajang olahraga yang diadakan empat tahun sekali yang diikuti oleh seluruh negara Asia yang terdaftar dalam Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Simbol
Pergerakan Pesta Olahraga Asia menggunakan simbol-simbol untuk mengejawantahkan cita-cita yang termaktub dalam piagam Asian Games. Motto Asian Games ialah "Ever Onward" atau "Maju Terus" yang dirancang dan diajukan oleh Guru Dutt Sondhi menjelang pembentukan Federasi Asian Games pada tahun 1949. Simbol Asian Games adalah sebuah matahari menyala berwarna merah dengan 16 lengan pancaran sinar dan sebuah lingkaran putih di tengah piringannya yang melambangkan jiwa hangat penuh kemilau dari bangsa Asia.
Maskot
Sejak Asian Games tahun 1982 di New Delhi, India, Pesta Olahraga Asia Asian Games secara rutin memiliki maskotnya sendiri, biasanya berupa fauna asli milik negara tuan rumah atau figur manusia yang menggambarkan warisan budayanya.
Negara Peserta
Semua 45 anggota yang menjadi berafiliasi kepada Dewan Olimpiade Asia dapat ikut serta dalam ajang Asian Games.
Berdasarkan keanggotaan di Dewan tersebut, negara lintas-benua seperti Kazakhstan dapat turut serta dalam Asian Games tapi tidak dengan Mesir yang masuk ke Pesta Olahraga Afrika walaupun sebagian kecil kawasannya masuk ke Asia, yakni daerah Sinai. Berbagai negara lainnya juga ikut serta di Pesta Olahraga Eropa kendati wilayah geografisnya sebagian besar berlokasi di benua Asia: Turki dan Rusia atau Uni Soviet; yang nyaris semuanya berada di benua Asia: Azerbaijan dan Georgia; atau yang seluruhnya berada di benua Asia: Siprus, Armenia, Israel.
Daftar tuan rumah untuk Asian Games akan dibahas di postingan selanjutnya
Cabang Olahraga
Daftar cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games Musim Panas, beserta tahun dipertandingkan.
- Anggar : 1974-1978, sejak 1986
- Pancalomba Modern : 1994, 2002
- Angkat Berat : 1951-1958, 1966, sejak 1974
- Paralayang : 2018
- Atletik : Semua
- Rugbi Union : 1998-2002
- Rugbi 7 : Sejak 1998
- Balap Sepeda : 1951, sejak 1958
- Senam : Sejak 1974
- Renang : Semua
- Sinkronisasi Renang : Sejak 1994
- Menyelam : Semua
- Polo Air : Semua
- Sepakbola : Semua
- Berkuda : 1982-1986, Sejak 1994
- Sepak Takraw : Sejak 1990
- Biliar & Snooker : 1998-2010
- Softball : Sejak 1990
- Binaraga : 2002-2006
- Soft Tennis : Sejak 1994
- Boling : 1978, 1986, Sejak 1994
- Squash : Sejak 1998
- Bisbol : Sejak 1994
- Taekwondo : Sejak 1986
- Bola Basket : Semua
- Tenis : Sejak 1958
- Bola Tangan : Sejak 1982
- Tenis Meja : 1958-1966, Sejak 1974
- Bola Voli : Sejak 1958
- Bola Voli Pantai : Sejak 1998
- Tinju : Sejak 1954
- Bulutangkis : Sejak 1962
- Triatlon : 2006
- Catur : 2006-2010
- Wushu : Sejak 1990
- Golf : Sejak 1982
- E-Sport : 2018
- Gulat : Sejak 1954
- Hoki Lapangan : Sejak 1958
- Judo : Sejak 1986
- Kano : Sejak 1986
- Kabbadi : Sejak 1990
- Karate : Sejak 1994
- Layar : 1970, Sejak 1978
- Menembak : Sejak 1954
- Panahan : Sejak 1978
- Perahu Naga : 2010, Sejak 2018
- Kano Sprint : 1990
- Kano Sialom : 2010
- Sambo : Hanya 2018
- Modern Pentathlon : 1994, 2002, Sejak 2010
- Pencak Silat : Hanya 2018
- Jujitsu : Sejak 2018
- Bridge : Hanya 2018
- Jetski : Hanya 2018
- Permainan Papan : 2006-2010, Sejak 2022
- Kriket : 2010-2014, Sejak 2022
- Dance Sport : Hanya 2010
- Kurash : Hanya 2018
- Roller Sport : 2010, 2018
- Skateboard : 2018
Medali
Dari 46 Komite Olimpiade Nasional yang berpartisipasi sepanjang sejarah Olimpiade, 43 negara telah memenangkan setidaknya satu medali dalam kompetisi tersebut, menyisakan tiga negara: Bhutan, Maladewa, dan Timor Leste, belum memenangkan satu medali pun. 38 negara telah memenangkan setidaknya satu medali emas (hanya Jepang dan India yang melakukannya di setiap Asian Games), sementara itu Jepang dan Tiongkok menjadi satu-satunya dua negara dalam sejarah yang tampil sebagai juara umum.
- Tiongkok : 1674 (Emas), 1105 (Perak), 791 (Perunggu), total keseluruhan : 3570 medali
- Jepang : 1085 (Emas), 1104 (Perak), 1054 (Perunggu), total keseluruhan : 3243 medali
- Korea Selatan : 787 (Emas), 722 (Perak), 916 (Perunggu), total keseluruhan : 2425 medali
- Iran : 192 (Emas), 202 (Perak), 217 (Perunggu), total keseluruhan : 661 medali
- India : 183 (Emas), 239 (Perak), 357 (Perunggu), total keseluruhan : 779 medali
- Kazakhstan : 165 (Emas), 180 (Perak), 292 (Perunggu), total keseluruhan : 637 medali
- Thailand : 144 (Emas), 189 (Perak), 311 (Perunggu), total keseluruhan : 644 medali
- Korea Utara : 120 (Emas), 162 (Perak), 189 (Perunggu), total keseluruhan : 471 medali
- Tionghoa Taipei : 118 (Emas), 164 (Perak), 304 (Perunggu), total keseluruhan : 586 medali
- Uzbekistan : 105 (Emas), 138 (Perak), 171 (Perunggu), total keseluruhan : 414 medali
- Indonesia : 98 (Emas), 130, (Perak), 264 (Perunggu), total keseluruhan : 492 medali
- Filipina : 71 (Emas), 116 (Perak), 241 (Perunggu), total keseluruhan : 428 medali
- Malaysia : 69 (Emas), 109 (Perak), 166 (Perunggu), total keseluruhan : 344 medali
- Bahrain : 49 (Emas), 28 (Perak), 28 (Perunggu), total keseluruhan : 105 medali
- Qatar : 48 (Emas), 37 (Perak), 59 (Perunggu), total keseluruhan : 144 medali
- Hong Kong : 46 (Emas), 96 (Perak), 141 (Perunggu), total keseluruhan : 283 medali
- Singapura : 44 (Emas), 64 (Perak), 121 (Perunggu), total keseluruhan : 229 medali
- Pakistan 44 (Emas), 64 (Perak), 99 (Perunggu), total keseluruhan : 207 medali
- Kuwait : 29 (Emas), 34 (Perak), 38 (Perunggu), total keseluruhan : 101 medali
- Arab Saudi : 29 (Emas), 15 (Perak), 27 (Perunggu), total keseluruhan : 71 medali
- Mongolia : 28 (Emas), 51 (Perak), 104 (Perunggu), total keseluruhan : 183 medali
- Vietnam : 21 (Emas), 75 (Perak), 112 (Perunggu), total keseluruhan : 208 medali
- Israel : 18 (Emas), 16 (Perak), 19 (Perunggu), total keseluruhan : 53 medali
- Myanmar : 17 (Emas), 28 (Perak), 57 (Perunggu), total keseluruhan : 102 medali
- Unit Emirat Arab : 12 (Emas), 22 (Perak), 27 (Perunggu), total keseluruhan : 61 medali
- Sri Lanka : 12 (Emas), 12 (Perak), 22 (Perunggu), total keseluruhan : 46 medali
- Suriah : 9 (Emas), 8 (Perak), 16 (Perunggu), total keseluruhan : 33 medali
- Kirgistan : 8 (Emas), 25 (Perak), 47 (Perunggu), total keseluruhan : 80 medali
- Irak : 7 (Emas), 17 (Perak), 26 (Perunggu), total keseluruhan : 50 medali
- Tajikistan : 6 (Emas), 8 (Perak), 21 (Perunggu), total keseluruhan : 35 medali
- Yordania : 5 (Emas), 21 (Perak), 28 (Perunggu), total keseluruhan : 54 medali
- Lebanon : 5 (Emas), 5 (Perak), 9 (Perunggu), total keseluruhan : 19 medali
- Turkmenistan : 3 (Emas), 9 (Perak), 18 (Perunggu), total keseluruhan : 30 medali
- Kamboja : 3 (Emas), 2 (Perak), 5 (Perunggu), total keseluruhan : 10 medali
- Macau : 2 (Emas), 14 (Perak), 22 (Perunggu), total keseluruhan : 38 medali
- Bangladesh : 1 (Emas), 5 (Perak), 8 (Perunggu), total keseluruhan : 14 medali
- Oman : 1 (Emas), 1 (Perak), 4 (Perunggu), total keseluruhan : 6 medali
- Korea : 1 (Emas), 1 (Perak), 2 (Perunggu), total keseluruhan : 4 medali
- Afganistan : 0 (Emas), 5 (Perak), 11 (Perunggu), total keseluruhan : 16 medali
- Laos : 0 (Emas), 4 (Perak), 14 (Perunggu), total keseluruhan : 18 medali
- Nepal : 0 (Emas), 3 (Perak), 23 (Perunggu), total keseluruhan : 26 medali
- Brunei : 0 (Emas), 1 (Perak), 5 (Perunggu), total keseluruhan : 6 medali
- Palestina : 0 (Emas), 0 (Perak), 2 (Perunggu), total keseluruhan : 2 medali
- Yaman : 0 (Emas), 0 ( Perak), 2 (Perunggu), total keseluruhan : 2 medali
Most Valuable Player (MVP)
Penghargaan Most Valuable Player (MVP) telah diperkenalkan sejak Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand.
Di bawah ini adalah daftar pemenangnya:
- Asian Games 1998 : Koji Ito (Jepang) dari cabang olahraga Atletik
- Asian Games 2002 : Kosuke Kitajima (Japan) dari cabang olahraga Renang
- Asian Games 2006 : Park Tae-hwan (Korea Selatan) dari cabang olahraga Renang
- Asian Games 2010 : Lin Dan (Tiongkok) dari cabang olahraga Bulutangkis
- Asian Games 2014 : Kosuke Hagino (Jepang) dari cabang olahraga Renang
- Asian Games 2018 : Rikako Ikee (Jepang) dari cabang olahraga Renang
Sumber:
Wikipedia
Google (gambar)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Komentar
Posting Komentar