Selalu Bersama Untuk Selamanya (Always Together Forever)

Keluarga Harrison tinggal di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Meski sederhana, rumah itu penuh dengan tawa dan cinta. Gabriel Harrison, kepala keluarga, bekerja keras sebagai seorang teknisi, sementara istrinya, Freya Annalisse, adalah ibu rumah tangga yang selalu memastikan rumah mereka hangat dan nyaman. Mereka memiliki tiga anak: Jeanne, Daniella, dan James.

Malam itu, Gabriel pulang lebih awal dari biasanya. Freya telah menyiapkan makan malam spesial, dan aroma ayam panggang memenuhi rumah. Anak-anak bersemangat menyambut ayah mereka.

"Papa pulang!" James melompat ke pelukan Gabriel.

"Papa, hari ini di sekolah aku mendapat nilai sempurna untuk ujian matematika!" seru Jeanne bangga.

Daniella yang sedang memegang gambar buatannya, menunjukkan karyanya. "Aku menggambar kita semua di taman! Bagus, kan, Pa?"

Gabriel tersenyum, merasa semua lelahnya hilang. "Kalian semua hebat. Aku bangga pada kalian!"

Namun, hidup tidak selalu berjalan mulus. Suatu hari, Gabriel kehilangan pekerjaannya karena perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Ia pulang dengan wajah murung.

Freya segera menyadari ada yang tidak beres. "Ada apa, sayang?" tanyanya lembut.

Gabriel menghela napas. "Perusahaanku tutup. Aku... aku kehilangan pekerjaan."

Jeanne, yang diam-diam mendengar, langsung memeluk ayahnya. "Papa, jangan sedih. Kita pasti bisa melewati ini."

Freya menggenggam tangan Gabriel. "Kita keluarga, kita akan menghadapinya bersama."

Dalam beberapa minggu berikutnya, seluruh keluarga bekerja sama. Gabriel mulai mencari pekerjaan baru, sementara Freya menjual kue buatan tangannya untuk membantu keuangan keluarga. Jeanne membantu mengajar Daniella dan James belajar agar Freya bisa lebih fokus.

Meskipun keadaan sulit, mereka tidak pernah lupa untuk saling mendukung. Setiap malam, mereka berkumpul di ruang keluarga untuk berbagi cerita dan saling menghibur.

Saat semuanya mulai membaik, cobaan lain datang. Daniella jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Gabriel dan Freya bergantian menjaga Daniella, sementara Jeanne mengambil alih tanggung jawab di rumah.

James, yang biasanya ceria, terlihat sedih melihat kakaknya sakit. "Kak Daniella akan baik-baik saja, kan, Ma?" tanyanya dengan mata berkaca-kaca.

Freya memeluk James. "Tentu saja. Kakakmu kuat, dan kita semua ada untuknya."

Ketika Daniella akhirnya pulih, seluruh keluarga merayakannya dengan piknik kecil di taman. Daniella tersenyum lebar, merasa dicintai.

Setelah berbulan-bulan berjuang, Gabriel akhirnya mendapat pekerjaan baru yang lebih baik dari sebelumnya. Freya terus membuat kue sebagai hobi, dan bisnis kecilnya mulai dikenal.

"Papa, Mama, lihat! Aku menang lomba menulis di sekolah!" Jeanne berlari masuk ke rumah dengan piala di tangannya.

Daniella dan James ikut bersorak. "Kak Jeanne hebat!"

Gabriel memeluk Jeanne. "Kamu benar-benar anak Papa yang luar biasa."

Malam itu, keluarga Harrison duduk bersama di ruang keluarga. Mereka menyadari bahwa meskipun banyak rintangan, mereka selalu memiliki satu sama lain.

Gabriel memandang anak-anaknya. "Kalian tahu, hidup ini tidak selalu mudah. Tapi selama kita tetap bersama, tidak ada yang tidak bisa kita hadapi."

Freya tersenyum. "Kita adalah tim. Selalu begitu."

Jeanne, Daniella, dan James saling berpandangan, lalu serempak berkata, "Kita keluarga, kita selalu melindungi satu sama lain."

Hujan rintik mulai turun di luar, tapi di dalam rumah keluarga Harrison, kehangatan dan cinta tetap abadi.

[Bahasa Inggris]
The Harrison family lived in a small house on the outskirts of the city. Though modest, the house was filled with laughter and love. Gabriel Harrison, the head of the family, worked hard as a technician, while his wife, Freya Annalisse, was a homemaker who always made sure their home was warm and welcoming. They had three children: Jeanne, Daniella, and James.

That night, Gabriel came home earlier than usual. Freya had prepared a special dinner, and the aroma of roasted chicken filled the house. The children were excited to greet their father.

“Daddy’s home!” James jumped into Gabriel’s arms.

“Dad, I got a perfect score on my math test today!” Jeanne announced proudly.

Daniella, holding up a drawing, showed him her artwork. “I drew all of us in the park! Isn’t it nice, Dad?”

Gabriel smiled, all his fatigue melting away. “You’re all amazing. I’m proud of you!”

But life wasn’t always easy. One day, Gabriel lost his job after the company he worked for went bankrupt. He came home looking downcast.

Freya immediately sensed something was wrong. “What’s the matter, baby?” she asked gently.

Gabriel sighed. “The company shut down. I... I lost my job.”

Jeanne, who had overheard, ran to hug her father. “Don’t be sad, Dad. We’ll get through this.”

Freya held Gabriel’s hand. “We’re a family. We’ll face this together.”

In the weeks that followed, the whole family pulled together. Gabriel began searching for a new job, while Freya started selling her homemade cakes to help with the finances. Jeanne helped teach Daniella and James so Freya could focus on baking.

Even during hard times, they never forgot to support one another. Every night, they gathered in the living room to share stories and lift each other’s spirits.

Just as things started to improve, another challenge came. Daniella fell ill and had to be hospitalized for several days. Gabriel and Freya took turns staying with her, while Jeanne stepped up to manage things at home.

James, usually cheerful, looked sad seeing his sister sick. “Mom, Daniella’s going to be okay, right?” he asked, eyes glistening.

Freya hugged him. “Of course. Your sister is strong, and we’re all here for her.”

When Daniella finally recovered, the whole family celebrated with a small picnic in the park. Daniella beamed, feeling deeply loved.

After months of struggling, Gabriel landed a new job, one even better than the last. Freya continued baking as a hobby, and her small business began gaining recognition.

“Mom, Dad, look! I won a writing competition at school!” Jeanne ran into the house with a trophy in hand.

Daniella and James cheered. “You’re amazing, Jeanne!”

Gabriel hugged her tightly. “You truly are Daddy’s incredible girl.”

That night, the Harrison family sat together in the living room. They realized that no matter how many obstacles they faced, they always had each other.

Gabriel looked at his children. “You know, life isn’t always easy. But as long as we stay together, there’s nothing we can’t overcome.”

Freya smiled. “We’re a team. Always.”

Jeanne, Daniella, and James looked at one another, then said in unison, “We’re a family. We always protect each other.”

Rain started to fall softly outside, but inside the Harrison home, warmth and love remained forever.

Komentar