Olimpiade Musim Panas

Olimpiade Paris 2024

Olimpiade Musim Panas adalah ajang olahraga musim panas internasional yang pertama kali di adakan pada tahun 1896 & di adakan setiap 4 tahun sekali oleh Komite Olimpiade Internasional. Ia adalah pertandingan olah raga paling prestisius di dunia & menampilkan cabang olah raga terbanyak dibanding yang lainnya. Menjadi juara dalam Olimpiade biasanya di anggap sebagai pencapaian terbaik dalam dunia olah raga. Medali di berikan dalam setiap event, dengan medali emas untuk juara pertama, medali perak untuk juara ke 2, & perunggu untuk yang ke 3, sebuah tradisi yang di mulai sejak 1904.

Para peserta di ikutkan oleh sebuah Komite Olimpiade Nasional (di Indonesia KOI) untuk mewakili negara mereka. Lagu kebangsaan & bendera mendampingi acara pengalungan medali & beberapa negara sangat menjunjung patriotisme hingga menghitung penerimaan medali untuk setiap negara meski IOC tidak menilai hal seperti ini. Umumnya, hanya negara-negara merdeka yang boleh ikut serta, tetapi ada pengecualian untuk beberapa negara tak berdaulat, contohnya Taiwan yang harus ikut dengan membawa nama Chinese Taipei (Taipei Tiongkok) untuk menghindari masalah-masalah tentang kemerdekaan Taiwan.

Meski merupakan ajang olahraga yang paling beraneka ragam, Olimpiade bukanlah yang paling populer. Piala Dunia sepak bola lebih ditonton masyarakat dunia seperti yang di perlihatkan melalui jumlah penonton TV.
Olimpiade München 1972

Olimpiade Musim Panas telah meningkat cakupannya dari program kompetisi 42-acara pada tahun 1896 dengan kurang dari 250 pesaing pria dari 14 negara, menjadi 339 acara pada tahun 2021 dengan 11.420 pesaing (hampir setengahnya adalah wanita) dari 206 negara. Olimpiade telah diselenggarakan di sembilan belas negara di lima benua: empat kali di Amerika Serikat (1904, 1932, 1984, dan 1996), tiga kali di Inggris Raya (1908, 1948, dan 2012) dan Prancis (1900, 1924, dan 2024), dua kali masing-masing di Yunani (1896 dan 2004), Jerman (1936 dan 1972), Australia (1956 dan 2000), dan Jepang (1964 dan 2020), dan sekali masing-masing di Swedia (1912), Belgia (1920), Belanda (1928), Finlandia (1952), Italia (1960), Meksiko (1968), Kanada (1976), Rusia (1980), Korea Selatan (1988), Spanyol (1992), Tiongkok (2008), dan Brasil (2016). London dan Paris telah menjadi tuan rumah tiga kali, Los Angeles, Athena, dan Tokyo masing-masing menjadi tuan rumah dua kali; Los Angeles akan menjadi tuan rumah Olimpiade untuk ketiga kalinya pada tahun 2028. Hanya lima negara yang berpartisipasi dalam setiap Olimpiade Musim Panas: Australia, Prancis, Inggris Raya, Yunani, dan Swiss. Australia, Prancis, dan Inggris Raya telah memenangkan setidaknya satu medali di setiap edisi Olimpiade, dengan Inggris Raya sebagai satu-satunya yang tidak pernah gagal memenangkan setidaknya satu medali emas. Amerika Serikat memimpin perolehan medali sepanjang masa untuk Olimpiade Musim Panas, dan telah menduduki puncak tabel medali pada 19 kesempatan terpisah diikuti oleh Uni Soviet (tujuh kali, termasuk 'Tim Terpadu' 1992), dan Prancis, Inggris Raya, Jerman, dan Tiongkok (masing-masing satu kali).

Kriteria Kualifikasi
Peraturan kualifikasi untuk setiap jenis olahraga Olimpiade ditentukan oleh Badan-badan Olah raga Internasional (International Sports Federations, atau IF).

Atlet-atlet yang menyertai pertandingan olahraga secara individu biasanya dapat mengkualifikasi setelah mencapai tingkat tertentu dalam pertandingan internasional untuk sejenis olah raga. Umumnya, untuk setiap pertandingan olahraga sebanyak 3 atlet diperbolehkan mewakili negara mereka masing-masing, di pilih & di tepati oleh Komite Nasional, terutama dalam situasi dimana banyak atlet melebihi standar kualifikasi. Setiap negara hanya boleh diwakili oleh 1 tim perkompetisi.

Sejarah
Pendirian & Masa Awal
Ide untuk olimpiade modern di resmikan pada tahun 1894, ketika seorang sejarawan Prancis, Pierre de Coubertin, hendak mempromosikan kedamaian dunia melalui pertandingan olah raga, & mendirikan Komite Olympiade Internasional (KOI) pada 23 April. Melalui suara, KOI memilih Athena, ibu kota Yunani sebagai tempat terlayak penyelenggara pertandingan olimpiade antar bangsa pertama pada zaman modern, sebab Athena juga di jadikan arena pertandingan olimpiade kuno pada zaman Yunani Kuno. De Coubertin mendasari gambaran & konsep-konsep olimpiadenya dari pertandingan olimpiade Wenlock (Wenlock Olympian Games) yang didirikan di kota Much Wenlock, Inggris setiap tahun sejak 1850.

Upacara Pembukaan Olimpiade Athena 1896 di Stadion Panathenaic

Olimpiade musim panas ke I versi de Coubertin yang diselenggarakan di Athena pada tahun 1896 mampu menarik 245 atlet yang terdiri dari 200 orang Yunani, serta mewakili 14 negara. Atlet wanita dilarang ikut serta, tetapi seorang wanita Yunani, Stamata Revithi, tetap mengikuti acara marathon, & ia menyatakan "Jika Komite Olimpiade tidak memperbolehkan saya bertanding, maka saya masih akan ikut serta bagaimana pun juga".

Walau pun pelaksanaan olimpiade tahun 1896 mengalami beberapa rintangan, tetapi akhirnya berhasil juga. 4 tahun kemudian, olimpiade musim panas ke-II diselanggarakan di Paris, Prancis. Olimpiade ke-II mampu menarik 4 kali lipat lebih banyak peserta, termasuk 20 atlet wanita yang di perbolehkan ikut serta untuk pertama kalinya, di bagian pertandingan kroket, golf, pelayaran & tenis.

Upacara Pembukaan Olimpiade Mexico 1968
Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020

Daftar Tuan Rumah Untuk Olimpiade Musim Panas akan dibahas di pembahasan selanjutnya

Cabang Olahraga Bola Voli di Olimpiade Rio de Janiero 2016

Daftar Cabang Olahraga
  1. Bola Basket 3x3: Sejak 2020
  2. Panahan:  1900–1908, 1920, sejak 1972
  3. Renang Artistik:  Sejak 1984
  4. Atletik: Semua
  5. Bulutangkis: Sejak 1992
  6. Bisbol: 1992–2008, 2020, 2028
  7. Bola Basket: Sejak 1936
  8. Basque Pelota: 1900
  9. Breaking: 2024
  10. Tinju: 1904, 1908, sejak 1920
  11. Kano: Sejak 1936
  12. Kriket: 1900, 2028
  13. Croquet: 1900
  14. Bersepeda: Semua
  15. Menyelam: Sejak 1904
  16. Berkuda: 1900, sejak 1912
  17. Anggar: Semua
  18. Hoki Lapangan: 1908, 1920, sejak 1928
  19. Flag Football: 2028
  20. Sepak Bola: 1900–1928, sejak 1936
  21. Golf: 1900, 1904, sejak 2016
  22. Senam: Semua
  23. Bola Tangan: 1936, sejak 1972
  24. Jeu de paume: 1908
  25. Judo: 1964, sejak 1972
  26. Karate: 2020
  27. Lacrosse: 1904, 1908, 2028
  28. Pentathlon Modern: Sejak 1912
  29. Polo: 1900, 1908, 1920, 1924, 1936
  30. Rackets: 1908
  31. Roque: 1904
  32. Dayung: Sejak 1900
  33. Rugby Union: 1900, 1908, 1920, 1924
  34. Rugby Sevens: Sejak 2016
  35. Berlayar: 1900, sejak 1908
  36. Menembak: 1896, 1900, 1908–1924, sejak 1932
  37. Skateboarding: Sejak 2020
  38. Softball: 1996–2008, 2020, 2028
  39. Panjat Tebing: Sejak 2020
  40. Squash: 2028
  41. Selancar: Sejak 2020
  42. Renang: Semua
  43. Tenis Meja: Sejak 1988
  44. Taekwondo: Sejak 2000
  45. Tenis: 1896–1924, sejak 1988
  46. Triathlon: Sejak 2000
  47. Tarik Tambang: 1900–1920
  48. Bola Voli: Sejak 1964
  49. Olahraga Air Bermotor: 1908
  50. Polo Air: Sejak 1900
  51. Angkat Beban: 1896, 1904, sejak 1920
  52. Gulat: 1896, sejak Tahun 1904
Cabang Olahraga Panahan di Olimpiade Athena 2004

Daftar Negara yang Mendapatkan Medali di Olimpiade Musim Panas akan dibahas di pembahasan selanjutnya

Indonesia Pada Olimpiade
Kontingen Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade pada tahun 1952 di Helsinki, Finlandia dan telah mengirimkan atlet untuk berkompetisi dalam setiap Olimpiade Musim Panas sejak saat itu, kecuali dua; Indonesia tidak mengirimkan atlet pada tahun 1964 akibat kontroversi seputar Pesta Olahraga Asia 1962 melarang Israel dan Republik Tiongkok yang kemudian diakui secara internasional yang mengakibatkan larangan bagi tim atletik mereka, dan pada tahun 1980, ketika mereka turut serta memboikot Olimpiade Musim Panas 1980 yang dipimpin oleh A.S. sehubungan dengan perang Soviet-Afganistan. Indonesia belum pernah berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin, hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas olahraga untuk olahraga musim dingin di negaranya.
Defile Kontingen Indonesia pada upacara Pembukaan di Olimpiade Melbourne 1956

Komite Olimpiade Nasional Indonesia dibentuk pada tahun 1946 dan diakui pada tahun 1952. Per tahun 2024 atlet Indonesia telah memenangkan total 40 medali, 22 medali dari cabang olahraga bulu tangkis, 16 dari angkat besi, dan masing-masing 1 dari panahan dan dari panjat tebing. Di antara negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan kedua dalam hal jumlah medali emas (10) dibawah Thailand (11) dan urutan kedua medali secara keseluruhan (40). Atlet Indonesia meraih medali pertama kali ketika Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani meraih finis podium dan meraih medali perak untuk pertama kalinya pada nomor beregu putri pada Olimpiade Seoul 1988. Pasangan yang saat ini telah menikah Susi Susanti dan Alan Budikusuma memenangkan dua medali emas pertama negara tersebut pada nomor bulu tangkis tunggal putra dan putri masing-masing, pada Olimpiade Barcelona 1992. Barcelona 1992 juga merupakan Olimpiade pertama dimana Indonesia memenangkan medali emas ganda. Sejak saat itu, Indonesia memenangkan sedikitnya satu medali emas di setiap Olimpiade, dengan pengecualian Olimpiade London 2012.
Susi Susanti peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 di cabang olahraga Bulutangkis

Dalam bulu tangkis, Indonesia adalah negara kedua, setelah Tiongkok, yang meraih medali emas di lima nomor pada Olimpiade.

Peraih medali emas untuk Indonesia terkini adalah Rizki Juniansyah, yang memenangkan nomor 73 kg putra pada angkat besi tahun 2024, memecahkan rekor Olimpiade dalam prosesnya. Pada usia 21 tahun, 1 bulan dan 22 hari, ia menjadi atlet Indonesia termuda yang memenangkan medali emas Olimpiade, melewati Susi Susanti pada saat itu berusia 21 tahun, lima bulan dan 24 hari ketika ia menang pada 1992. Medali emasnya datang hanya beberapa jam setelah rekan senegaranya Veddriq Leonardo memenangkan nomor panjat tebing cepat. Keduanya menjadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade di luar bulu tangkis. Dengan dua medali emas, Olimpiade Paris 2024 merupakan performa Olimpiade terbaik Indonesia sejak 1992.

Daftar Peraih Medali Atlet Indonesia
  • Peraih Perak: Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani di Olimpiade Seoul 1988, cabang olahraga Panahan, nomor Beregu putri.
  • Peraih Emas: Susi Susanti di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putri.
  • Peraih Emas: Alan Budikusuma di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Perak: Ardy Wiranata di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Perak: Eddy Hartono/Rudy Gunawan di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda putra.
  • Peraih Perunggu: Hermawan Susanto di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Emas: Rexy Mainaky/Ricky Subagja di Olimpiade Atlanta 1996, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda putra.
  • Peraih Perak: Mia Audina di Olimpiade Atlanta 1996, cabang Bulutangkis, nomor Tunggal putri.
  • Peraih Perunggu: Susi Susanti di Olimpiade Atlanta 1996, cabang Bulutangkis, nomor Tunggal putri.
  • Peraih Perunggu: Antonius Ariantho/Denny Kantono di Olimpiade Atlanta 1996, cabang Bulutangkis, nomor Ganda putra.
  • Peraih Emas: Tony Gunawan/Candra Wijaya di Olimpiade Sydney 2000, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda putra.
  • Peraih Perak: Tri Kusharjanto/Minarti Timur di Olimpiade Sydney 2000, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda campuran.
  • Peraih Perak: Hendrawan di Olimpiade Sydney 2000, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Perak: Raema Lisa Rumbewas di Olimpiade Sydney 2000, cabang olahraga Angkat besi, nomor 48 kg putri.
  • Peraih Perunggu: Sri Indriyani di Olimpiade Sydney 2000, cabang olahraga Angkat besi, nomor 48 kg putri.
  • Peraih Perunggu: Winarni Binti Slamet di Olimpiade Sydney 2000, cabang olahraga Angkat besi, nomor 53 kg putri.
  • Peraih Emas: Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004, cabang Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Perak: Raema Lisa Rumbewas di Olimpiade Athena 2004, cabang olahraga Angkat besi, nomor 53 kg putri
  • Peraih Perunggu: Sony Dwi Kuncoro di Olimpiade Athena 2004, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Perunggu: Eng Hian/Flandy Limpele di Olimpiade Athena 2004, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda putra.
  • Peraih Emas: Hendra Setiawan/Markis Kido di Olimpiade Beijing 2008, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda putra.
  • Peraih Perak: Nova Widianto/Liliyana Natsir di Olimpiade Beijing 2008, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda campuran.
  • Peraih Perunggu: Maria Kristin Yulianti di Olimpiade Beijing 2008, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putri.
  • Peraih Perunggu: Eko Yuli Irawan di Olimpiade Beijing 2008, cabang olahraga Angkat besi, nomor 56 kg putra.
  • Peraih Perunggu: Triyatno di Olimpiade Beijing 2008, cabang olahraga Angkat besi, nomor 62 kg putra.
  • Peraih Perunggu: Raema Lisa Rumbewas di Olimpiade Beijing 2008, cabang olahraga Angkat besi, nomor 53 kg putri.
  • Peraih Perak: Triyatno di Olimpiade London 2012, cabang olahraga Angkat besi, nomor 69 kg putra.
  • Peraih Perak: Citra Febrianti di Olimpiade London 2012, cabang olahraga Angkat besi, nomor 53 kg putri.
  • Peraih Perunggu: Eko Yuli Irawan di Olimpiade London 2012, cabang olahraga Angkat besi, nomor 62 kg putra.
  • Peraih Emas: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda campuran.
  • Peraih Perak: Sri Wahyuni Agustiani di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, cabang olahraga Angkat besi, nomor 48 kg putri.
  • Peraih Perak: Eko Yuli Irawan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, cabang olahraga Angkat besi, nomor 62 kg putra.
  • Peraih Emas: Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda putri.
  • Peraih Perak: Eko Yuli Irawan di Olimpiade Tokyo 2020, cabang olahraga Angkat besi, nomor 61 kg putra.
  • Peraih Perunggu: Windy Cantika Aisah di Olimpiade Tokyo 2020, cabang olahraga Angkat besi, nomor 49 kg putri.
  • Peraih Perunggu: Rahmat Erwin Abdullah di olimpiade Tokyo 2020, cabang olahraga Angkat besi, nomor 73 kg putra.
  • Peraih Perunggu: Anthony Sinisuka Ginting di Olimpiade Tokyo 2020, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Emas: Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024, cabang olahraga Panjat tebing, nomor Kecepatan putra.
  • Peraih Emas: Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024, cabang olahraga Angkat besi, nomor 73 kg putra.
  • Peraih Perunggu: Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putri.
Tiga Srikandi (Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani) peraih medali perak sekaligus peraih medali pertama dari Indonesia di Olimpiade Seoul 1988, cabang olahraga Panahan

Peraih medali pada olahraga demonstrasi dan eksibisi
  • Peraih Emas: Rudy Hartono di Olimpiade München 1972, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Emas: Ade Chandra/Christian Hadinata di Olimpiade München 1972, cabang Bulutangkis, nomor Ganda putra.
  • Peraih Perak: Utami Dewi du Olimpiade München 1972, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putri.
  • Peraih Perunggu: Christian Hadinata/Utami Dewi di Olimpiade München 1972, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Ganda campuran.
  • Peraih Perak: Icuk Sugiarto di Olimpiade Seoul 1988, cabang olahraga Bulutangkis, nomor Tunggal putra.
  • Peraih Perak: Dirc Richard Talumewo di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga Taekwondo, nomor Putra (50–54 kg).
  • Peraih Perak: Rahmi Kurnia di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga Taekwondo, nomor Putri (–43 kg).
  • Peraih Perak: Susilawati di Olimpiade Barcelona 1992, cabang olahraga Taekwondo, nomor Putri (55–60 kg).
  • Peraih Perunggu: Yefi Triaji di Barcelona 1992, cabang olahraga Taekwondo, nomor Putra (–50 kg).
  • Peraih Perunggu: Susyana Tjhan di Olimpiade Beijing 2008, cabang olahraga Wushu, nomor Changquan putri.
Sumber:
Wikipedia
Google (gambar)

Komentar