- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Peribahasa adalah kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan berperilaku, nasihat, prinsip hidup, perbandingan atau perumpamaan. Peribahasa biasanya menggunakan kiasan untuk menggambarkan maksud tertentu.
Peribahasa adalah salah satu jenis aforisme, yakni suatu bentuk kebahasaan yang ringkas dan berisikan kebenaran umum.
Ciri-Ciri Peribahasa
Peribahasa memiliki sejumlah ciri-ciri, di antaranya:
- Berbentuk kalimat atau penggalan kalimat.
- Bersifat turun-temurun dan tetap.
- Dapat digunakan sebagai nasihat, penghias ujaran, penguat ujaran dll.
- Mencakup beberapa jenis, seperti bidal, pepatah, ibarat dll.
Fungsi Peribahasa
- Merupakan identitas seorang kaum ataupun individu.
- Membuat percakapan serta bahasa lisan menjadi lebih indah.
- Menjadi bentuk kondisi dunia atau juga pengamatan dalam suatu peristiwa.
- Dapat dijadikan nasihat.
Jenis Peribahasa
- Bidal atau Pameo
Bidal merupakan salah satu jenis peribahasa yang memiliki kandungan ungkapan baik itu sindiran, ejekan dan juga peringatan. Adapun contoh peribahasa bidal atau pameo yaitu Hidup segan mati tidak mau, malu bertanya sesat di jalan dan lain sebagainya.
- Pepatah
Pepatah merupakan salah satu jenis peribahasa yang memiliki kandungan ajaran atau nasihat dari para orang tua dan biasanya peribahasa tersebut dipakai untuk bisa mematahkan lawan bicara. Adapun contohnya: Bagai bumi dan langit, bagai kejatuhan bulan, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, biar lambat asal selamat dan lain sebagainya.
- Perumpamaan
Perumpamaan merupakan jenis peribahasa yang berisikan kata-kata yang mengungkapkan kondisi atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan biasanya akan diawali dengan kata bagai, bak, seperti dan lain sebagainya. Adapun contohnya, bagai pinang dibelah dua, bagai harimau menyembunyikan kuku dan lain sebagainya.
- Ungkapan
Ungkapan merupakan suatu kalimat kiasan mengenai kondisi atau kelakuan seseorang yang dinyatakan dengan pepatah atau beberapa patah kata. Adapun contoh ungkapan yaitu kabar angin, besar kepala dan lain sebagainya.
- Tamsil atau Ibarat
Tamsil merupakan kalimat kiasan yang seringkali memakai kata ibarat yang memiliki tujuan untuk bisa membandingkan suatu hal atau perkara. Adapun contoh tamsil atau ibarat yaitu tua-tua keladi makin tua makin jadi dan lain sebagainya.
- Semboyan
Semboyan merupakan kumpulan kata, kalimat atau frasa yang dipakai sebagai prinsip atau pedoman. Adapun contoh semboyan yaitu hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai, bersih pangkal sehat dan lain sebagainya.
Contoh Peribahasa
- Peribahasa Indonesia
Peribahasa Indonesia adalah ungkapan atau kalimat yang mengandung makna tersirat, biasanya berupa perumpamaan, perbandingan, nasihat, atau prinsip hidup. Peribahasa merupakan bagian dari karya sastra Melayu yang berkembang di Indonesia.
- Belum bertaji hendak berkokok. Artinya: Belum berilmu/kaya/berkuasa sudah hendak menyombongkan diri.
- Belum beranak sudah ditimang. Artinya: Belum berhasil, tetapi sudah bersenang-senang lebih dulu.
- Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Artinya: Bersama-sama dalam suka dan duka, baik buruk sama-sama ditanggung.
- Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Artinya: Biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa.
- Bergantung pada akar lapuk. Artinya: Mengharapkan bantuan dari orang yang tidak mungkin memberikan bantuan.
- Berguru ke padang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Artinya : Belajar harus sungguh-sungguh, jangan terputus di tengah jalan.
- Bermain air basah, bermain api hangus. Artinya: Setiap pekerjaan atau usaha ada susahnya.
- Bertepuk sebelah tangan. Artinya: Kebaikan yang hanya dari satu pihak.
- Besar pasak daripada tiang. Artinya: Besar pengeluaran daripada pendapatan.
- Biduk lalu kiambang bertaut. Artinya: Lekas berbaik atau berkumpul kembali.
- Peribahasa Bali
Peribahasa Bali atau basita paribasa adalah gaya bahasa yang digunakan masyarakat Bali dalam berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peribahasa Bali berfungsi sebagai pemanis dalam berbicara atau menulis.
Angkeban barong somi
Terjemahan: Berpenampilan barong jerami
Maksud: Penampilan gagah besar tetapi tidak bisa apa-apa.
Awak buta mara kedat
Terjemahan: Orang buta berlaga bisa melihat
Maksud: Orang bodoh yang berlaga pintar.
Contoh Peribahasa
- Air beriak tanda tak dalam: orang yang banyak cakap karena sombong dan lain-lain.
- Bagai air di daun talas: tidak punya pendirian dan selalu berubah-ubah.
- Bagai air dengan minyak: dua orang yang tidak mau bersatu.
- Air susu dibalas air tuba: kebaikan yang dibalas dengan kejahatan.
- Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna: berpikir dahulu sebelum berbuat sesuatu.
- Bagai siang dan malam: dua hal yang tidak mungkin dipertemukan.
- Tabir sudah tergantung, tikar sudah terbentang: telah dilakukan persiapan untuk mengadakan pesta.
- Tahu makan tahu simpan: dapat menyimpan suatu rahasia.
- Bagaimana ditanam, begitulah dituai: tiap orang yang berbuat jahat, maka akan dibalas dengan kejahatan, begitu juga sebaliknya.
- Ada air, ada ikan: di mana kita tinggal, pasti akan ada rezeki.
- Ada angin ada pohonnya: segalah hal ada asal-usulnya.
- Ada gula ada semut: dimana ada kesenangan, disitu banyak orang datang.
- Ada udang di balik batu: ada suatu maksud yang tersembunyi.
- Asam di gunung, garam di laut bertemu di belanga: kalau sudah berjodoh, pasti akan bertemu juga.
- Bagai api dengan asap: suami istri atau sahabat karib yang sehidup semati.
- Bagai memegang tali layang-layang: orang yang merasa berkuasa bertindak sesuka hati kepada orang lain.
- Bagai memindahkan air ke bukit: mengerjakan suatu hal yang mustahil akan berhasil.
- Bagai menentang matahari: melawan kekuatan atau kekuasaan yang jauh lebih tinggi dari kuasa sendiri yang akan membuat binasa.
- Bagai menulis di atas air: melakukan pekerjaan yang sulit.
- Bagai pinang dibelah dua: serupa dan sama benar.
- Berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian: siapa yang ingin senang harus kerja keras terlebih dahulu.
- Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing: bersama dalam suka dan duka.
- Di laut boleh diajak, di hati siapa tahu: apa yang tersembunyi dalam hati seseorang tidak dapat diketahui.
- Datang kelihatan muka, pergi tampak punggung: datang mengucapkan salam, pergi berpamitan
- Biarpun kucing naik haji, pulangnya mengeong juga: kepribadian dan pembawaan seseorang tidak akan berubah ke mana pun ia pergi.
- Anjing menggonggong, kafilah berlalu: asalkan maksud dan tujuannya baik, tidak usah cemas menghadapi rintangan.
- Besar pasak daripada tiang: belanja lebih besar daripada penghasilan.
- Bertepuk sebelah tangan: tidak bersambut dengan baik.
- Beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh: orang yang suka sombong pertanda kurang dalam pengetahuannya.
- Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi: ilmu yang didapat tidak sempurna, tidak akan bermanfaat.
- Ombak kecil jangan diabaikan: persoalan kecil jangan dianggap enteng.
- Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang: hanya mau senang-senang atau harta saja.
- Nasi sudah jadi bubur: sudah terlanjur terjadi.
- Hidup bercermin bangkai: dalam kehinaan dan malu yang teramat sangat.
- Serapat-rapat menyimpan bangkai pasti tercium juga: walau menutupi kejahatan, pasti akan diketahui orang juga.
- Semudah membalik telapak tangan: terlalu mudah.
- Gayung bersambut kata berbalas: selalu mendapat tanggapan atau balasan.
- Bagai orang tua kebakaran jenggot: sangat gusar sekali.
- Selama hayat masih dikandung badan: selama masih hidup, tidak boleh putus asa.
- Seperti anak ayam kehilangan induknya: orang yang mengalami kebingungan dan kebimbangan dalam hatinya.
- Ada hujan ada panas: Tuhan menciptakan sesuatu secara berpasang-pasangan.
- Darah lebih kental daripada air: hubungan keluarga lebih kuat dari hubungan apa pun.
- Datang tak dijemput, pulang tak diantar: orang yang tidak diharapkan kehadirannya.
- Ilmu orang dihormati, lebih orang dihargai: kepandaian dan kelebihan seseorang harus dihargai.
- Hidup segan mati tak mau: keadaan seseorang yang hidupnya sulit tapi masih bertahan.
- Hendak menggaruk, tidak berkuku: ingin melakukan sesuatu namun tidak ada alat pendukungnya.
- Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah: selama hidup, manusia hendaknya taat pada adat kebiasaan masyarakat.
- Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang: orang yang selalu berbuat baik jika meninggal akan selalu dikenang.
- Dunia tak seluas daun kelor: jalan keluar dari masalah pasti ada.
- Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu: kata-kata manis yang mengandung maksud jahat.
Sumber:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6506656/50-contoh-peribahasa-dan-artinya-pelajari-ya
Wikipedia
Google (gambar)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar