Gerasiiq si Manusia Kikir Yang Penakut

Pada zaman dahulu hiduplah sekelompok orang Dayak Tunjung, mereka tinggal di sebuah lamin yang sangat tinggi dan rumahnya sangat panjang di situ lamin tersebut memiliki bilik, tempat keluarga dan di ruang depan ada kamar yang panjang di situ tempat untuk rapat atau disebut berinut misalnya berinut menanam padi, acara pernikahan adat atau acara membunuh kerbau dan di situ para warga berkumpul. Ada salah satu warga yang tidak mau ikut kegiatan dan dia tinggal di lamin yang bernama Gerasiiq, dia sangat kikir dan serakah tetapi dia sangat penakut, rumahnya selalu tertutup karena dia takut para warga datang ke rumahnya dan dia juga takut kalau orang-orang mengambil sesuatu yang ada di rumahnya seperti padi, hasil tanaman dan sebagainya, makanya dia selalu takut pada orang lain dan dia menutup rumahnya bahkan si Gerasiiq juga tidak bergaul dan berbaur dengan orang lain.
Gerasiiq sangat takut dengan suara-suara seperti suara burung hantu, burung pungguk, dan lolongan anjing di malam hari, dia juga takut kalau ada orang yang berjalan di sekitar rumahnya. Pada suatu hari sekelompok orang datang ke rumahnya Gerasiiq, mereka berjalan di sekeliling rumahnya sambil berkata sebanyak tiga kali, "Ting ting ting ting nguik atai Gerasiiq" yang artinya ting ting ting ting cungkil hatinya Gerasiiq, si Gerasiiq sangat ketakutan lalu dia bergulung di dalam tikar karena takut orang-orang masuk ke rumahnya dan mencungkil hatinya, karena badannya besar dia sesak nafas dan akhirnya si Gerasiiq meninggal dunia.
Makanya kalau ada gelar orang yang terlalu kikir dan serakah itu orang Dayak Tunjung selalu menggelar sebagai Gerasiiq entah sampai sekarang dan adakah yang tahu arti dari Gerasiiq.

Komentar