Langit Yang Tak Pernah Sama (The Ever-Changing Sky)

Enam tahun sudah Leonardo Valentino Hartanto (Leon) (30), seorang pengusaha sukses dengan prinsip teguh child free, membina rumah tangga bersama Sabrina Patricia Muliadi (29), wanita lembut dan penuh kasih dan dia berasal dari keluarga elit. Mereka menikah di usia muda dengan cinta yang menggebu namun visi masa depan yang berbeda. Leon tak ingin memiliki anak sementara Sabrina mendambakan buah hati, impian yang terus dipendam karena suaminya selalu mencegahnya, bahkan dengan kekerasan.

Meski rumah tangga mereka terlihat sempurna dari luar, pertengkaran hebat kerap mewarnai malam-malam sunyi mereka. Orang tua dari kedua belah pihak mendesak mereka agar segera memberikan cucu, tetapi Leon tetap kukuh pada prinsipnya. Di balik semua itu, tersimpan luka lama yang tak pernah sembuh karena masa kecil Leon yang penuh trauma akibat perundungan, kesepian, dan ketidakmampuan untuk merasakan kasih sayang seperti anak lainnya.

Suatu hari, sebuah tragedi menimpa tetangga mereka: pasangan muda meninggal dalam kecelakaan, meninggalkan seorang gadis kecil bernama Angelica Fransisca Sanjaya (Angel) (7). Sabrina, yang tak mampu menahan empatinya, merawat Angel sepenuh hati. Ia menyekolahkan, memberi pakaian, dan mencintai Angel layaknya anak sendiri. Namun, kehadiran Angel justru menjadi pemicu konflik baru bagi Leon. Meski hatinya diam-diam luluh oleh kepolosan gadis kecil itu, bayang-bayang masa lalunya terus menghantui. Ia tak ingin menjadi ayah bukan karena tak bisa mencintai, tapi karena takut gagal melindungi.

Kehangatan Angel dan cinta tak bersyarat dari Sabrina perlahan mengguncang benteng emosi Leon. Tapi akankah luka masa lalu mampu disembuhkan oleh cinta? Ataukah prinsip child free-nya akan menghancurkan keluarga yang nyaris ia bangun dengan penuh pertentangan?

“Langit yang Tak Pernah Sama” adalah kisah tentang luka batin, cinta yang diuji, dan perjuangan seorang wanita yang tetap bertahan demi anak yang bukan darah dagingnya sendiri namun telah mengisi ruang kosong di hatinya.

[Bahasa Inggris]

For six years, Leonardo Valentino Hartanto (Leon) (30), a successful businessman with a firm child-free principle, has been married to Sabrina Patricia Muliadi (29), a gentle and loving woman from an elite family. They married young, fueled by passionate love, yet with conflicting visions for the future. Leon refuses to have children, while Sabrina longs for a child, a dream continually suppressed, sometimes even met with force from her husband.

Though their marriage appears perfect from the outside, fierce arguments often punctuate their quiet nights. Both families pressure them to provide grandchildren, but Leon remains steadfast. Beneath it all lies a deep, unhealed wound from Leon’s childhood, marked by bullying, loneliness, and an inability to experience the love other children took for granted.

One day, a tragedy strikes their neighbors: a young couple dies in an accident, leaving behind a little girl named Angelica Fransisca Sanjaya (Angel) (7). Unable to contain her empathy, Sabrina takes Angel under her care, schooling her, dressing her, and loving her as her own. Yet Angel’s presence sparks new conflict with Leon. Though his heart secretly softens to the girl’s innocence, the shadows of his past continue to haunt him. He does not want to become a father not because he cannot love, but because he fears failing to protect.

Slowly, Angel’s warmth and Sabrina’s unconditional love begin to chip away at Leon’s emotional fortress. But can past traumas truly be healed by love? Or will his child-free principle destroy the family he has struggled to build amid constant conflict?

“The Ever-Changing Sky” is a story of emotional wounds, tested love, and the struggle of a woman who stands firm for a child not of her own blood, yet who has filled a void in her heart.

Komentar